#Statistik Tindak Perkosaan di Negara-negara Dunia#
Salah seorang aktivis perempuan yg juga anak dari mantan presiden RI,
Yeni Wahid, baru-baru ini mengeluarkan statement di TV One, bahwa
penerapan syariat Islam (memakai jilbab, dsb.) tidak berkorelasi dengan
menurunnya tindak kriminal perkosaan. Katanya contohnya Arab Saudi yg
angka perkosaannya tetap tinggi.
Benarkah syariat tidak membawa sesuatu yg positif?
Benarkah angka perkosaan di Arab Saudi tinggi? Apa itu cuma fitnah?
Berikut releas statistik kejahatan perkosaan di berbagai negara di dunia oleh nationmaster.com
Ternyata Arab Saudi peringkat 115 dari 116 negara yg menjadi sampel
http://www.nationmaster.com/graph/cri_rap-crime-rapes
Dalam perhitungan Statistik data diatas tidak lengkap atau tidak valid jadi tidak bisa dibuat perbandingan karena tidak tercantum jumlah penduduknya. Misalnya (ini hanya contoh) di negara "X" dalam 1 bulan ada 1.000 kasus kejadi kejahatan pemerkosaan sedangkan di negara "Y" ada 500 kasus, ini bukan berarti tingkat kejahatan di negara "X" lebih besar di bandingan di negara "Y", karena di negara "X" jumlah penduduknya 1,5 miliar orang sedangkan di negara "Y" jumlah penduduknya hanya 200 jt orang.
BalasHapusSemestinya dengan pendekatan rumus sbb :
Jumlah kasus : (dibagi) jumlah penduduk x (kali) % (100), maka akan didapat angka persentasi.
Misalkan contoh kasus di atas :
Persentasi di negara "X" = 1.000 : 1.500.000.000 x 100 =0,00007 %
Persentasi di negara "Y" = 500 : 200.000.000 x 100=0,00025 %
Jadi jelas statistik di negara "X" jauh lebih kecil dibandingkan di negara "Y"
Demikian untuk agar di pahami.
Jadi pada kasus ini saya setuju dengan Yeni Wahid
BalasHapus